.

18 Januari, 2012

Hitam Pekat

Waktu kuleweati sederet burung camar

Berkicau indah namun tak bermakna

Sebuah asa menghitam membentuk

Waktu kutahu aku seorang hitam pekat


Secercah datang mendaki

Setapal tergopoh-gopoh

Sedesa berkerumun bak semut londo

Aku tetap seorang hitam pekat


Kau datang membawa kunang-kunang

Terang terkadang sinarnya

Namun tetap saja redup redam

Dan aku tetap seorang hitam pekat


Kucoba untuk menjadi bangau

Kesana-kesini ingin cari teduh

Namun tetap saja dia kekubangannya

Aku tetap saja seorang hitam pekat


Ketika kumerasa di terminal

Berkicau bernyanyi riuh riang

Namun aku tetaplah aku

Aku seorang hitam pekat


Aku ingin menjadi putih bersinar

Sinarnya merasuk ke dalam

Tapi tak ayal kapan itu ada

Dan aku sekarang hitam pekat

(Puisi Santri 6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yah